Yang Harus Anda Perhatikan Waktu Mengikuti Seleksi

Berburu pekerjaan merupakan aktivitas yang sangat meletihkan apalagi di masa krisis seperti sekarang ini. Hal ini dikarenakan aktivitas mencari pekerjaan merupakan suatu aktivitas dimana Anda tidak akan pernah tahu kapan dan dimana akan berakhir. Maka tidak heran, sebagian orang yang putus asa atau takut sebelum mencoba, seringkali menggunakan jalan pintas untuk memperolehnya, misalnya dengan menggunakan uang suap dalam jumlah yang tidak sedikit. Untuk itu, agar Anda tidak ‘kalah sebelum berperang’ ada baiknya Anda terus menjaga motivasi Anda ketika dalam masa pencarian pekerjaan, sehingga Anda terus memiliki spirit untuk berusaha semaksimal mungkin. Berikut ini tips menjaga motivasi diri saat mencari pekerjaan:

1. Fokus Terhadap Tujuan Anda. Hal ini merupakan hal pertama yang menjadi dasar Anda dalam rangka proses mencari pekerjaan. Berdasarkan survey dari American Psycological Association’s 2006 Stress, Anda akan selalu terkait dengan 2 hal dari 5 besar hal yang membikin stress kehidupan, yaitu perkerjaan dan uang. Untuk itu, pemahaman bahwa hal ini merupakan tantangan terbesar dalam hidup Anda, akan meningkatkan motivasi Anda sekaligus usaha yang akan Anda curahkan untuk mencapainya. Untuk itu, seriuslah dan jangan setengah-setengah dalam usaha mendapatkan pekerjaan. Karena masa depan Anda ditentukan oleh usaha Anda saat ini.

2. Kembangkan Jaringan Pendukung Semangat. Mengembangkan jaringan untuk mendapatkan informasi pekerjaan atau wawancara bahkan untuk memperoleh relasi ‘orang dalam’, mungkin sudah jamak Anda ketahui. Namun mencari lingkungan atau setidaknya partner untuk terus memompa semangat Anda setiap saat, barangkali yang harus Anda pikirkan sungguh-sungguh. Sampaikan pada mereka, bentuk dukungan apa yang Anda butuhkan misalnya pengalaman mereka atau sekedar ‘pelukan hangat’ untuk menenangkan Anda ketika gagal dalam suatu seleksi. Cerita ini mungkin akan sedikit memberikan gambaran pada Anda (based on true story): Ananda baru saja lulus dari kuliah dan dia bermaksud untuk langusung segera mencari pekerjaan. Saat itu orang tuanya tidak pernah ‘mendesak’ agar ia lakas mendapatkan pekerjaan, bahkan hanya untuk sekedar menanyakan “Udah lamar ke mana saja?”. Dan ketika Ananda minta bekal untuk memenuhi panggilan wawancara ke luar kota dan ibukota, kedua orang tuanya selalu memberikan dukungan material & immaterial yang terbaik untuknya. Masa itu berlangsung selama kurang lebih 6 bulan dan akhirnya Ananda diterima kerja di sebuah perusahaan dimana ia benar-benar cocok bekerja di dalamnya -tanpa pernah tahu problem keuangan yang dihadapi orang tuanya ketika mereka harus selalu menyediakan bekal/ongkos perjalanannya ke luar kota. Pesan moral dari cerita ini adalah seorang membutuhkan dukungan ketenangan ketika menjalani proses berat ini agar bisa selalu fokus pada tujuannya.

3. Lakukan Hobi Anda. Anda tentunya menyukai suatu hasil yang terukur dari investasi yang telah Anda lakukan. Sayangnya, ketika Anda tengah melakukan proses mencari kerja, Anda mungkin dan pasti pernah, tidak memperoleh respon dari surat lamaran yang Anda kirim, surat lamaran yang menyedot waktu Anda dalam membuatnya. Untuk mengimbangi perasaan suntuk atau BeTe tersebut, ada baiknya Anda melakukan hobi-hobi Anda –yang sudah lama Anda tinggalkan karena terlalu terfokus pada aktifitas mencari kerja. Sekaligus untuk melakukan recharge energi Anda dalam masa perburuan ini. Ingat, masa perburuan ini tidak mengenal waktu dan mungkin akan berjalan begitu lama.

4. Buatlah Agenda/Jadwal. Seperti halnya orang bekerja dari pukul 09.00 WIB s/d 17.00 WIB (working a 9 to 5 job), Anda pun ada baiknya membuat jadwal serupa untuk focus mencari pekerjaan, walau mungkin tidak se-ekstrem pegawai kantor pada umumnya. Anda bisa mengalokasikan waktu minimal selama 3 jam, mulai pukul 09.00 WIB s/d 12.00 WIB (working a 9 to 12 job), untuk kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pencarian pekerjaan, mulai dari browsing di internet, mencari surat kabar, membenahi CV, merapikan berkas-berkas pendukung, menyusun lamaran dan mengirimkannya. Selain kegiatan Anda menjadi teratur, Anda juga bisa memanfaatkan waktu luang yang ada untuk kegiatan lain seperti bersosialisasi maupun mengerjakan hobi Anda. Secara psikologis, perasaan dan motivasi Anda dapat terjaga dengan baik.

5. Kombinasikan Kesenangan & Agenda Anda. Suatu saat Anda pasti mengalami kejenuhan saat menjalani masa-masa berat tersebut. Untuk itu, ada baiknya suatu saat Anda mencoba mengkombinasikan aktivitas mencari kerja dengan hobi Anda, dalam arti yang tidak sebenarnya. Bagaimana? Ketika Anda harus memenuhi panggilan wawancara keluar kota, anggaplah sekalian jalan-jalan ke luar kota. Atau ketika pulang dari memenuhi panggilan wawancara tersebut, cobalah menggunakan alat-alat transportasi sederhana seperti kereta/bus ekonomi tanpa AC, bahkan jalan kaki dari stasiun ke rumah. Bisa juga Anda bermalam di masjid ketika berada di kota tujuan atau mandi di statsiun –walaupun Anda punya sanak saudara di kota tersebut. Hitung-hitung memenuhi hasrat dan hobi adventurer (petualangan) Anda –dan sekaligus lebih menghemat biaya transportasi.

6. Berdoa. Terlepas dari usaha maksimal yang sudah Anda lakukan, kuasa yang di atas lah yang menentukan nasib Anda. Untuk itu ada baiknya Anda lebih mendekatkan diri pada Nya. Karena hanya kepada-Nyalah Anda bisa berkeluh kesah dan memohon pertolongan. Dengan kedekatan tersebut, secara psikologis Anda menjadi lebih tenang dan motivasi Anda bisa tetap terjaga.